Menjaga Seni Tradisional

Sampai saat ini slogan “Lestarikan Musik Tradisi Indonesia” masih sebatas wacana dan polemik. Ini kritikan untuk semua pihak, termasuk kepada kami para penulis KMI.

Berikut adalah kondisi musik tradisional Indonesia:

Triton. Alat musik dari Papua. Dok. tempo.co

Triton. Alat musik dari Papua. Dok. tempo.co

Tanggung Jawab

Musik tradisi adalah tanggung jawab masyarakat, harap dicatat, bukan pemerintah juga bukan swasta dan para sarjana.

Masyarakat umum tidak mengenal budayanya sendiri sementara mereka yang berilmu tidak juga membagikan ilmunya kepada masyarakat. Para pendidik tidak memasyarakatkan ilmu musik tradisi dan para komposer sibuk berkarya dan mencari sponsor tanpa penjelasan yang matang kepada masyarakat mengenai genre tradisi yang ia tekuni.

Pengetahuan akan musik tradisi, baik secara umum maupun mendalam, hanya dimiliki orang-orang tertentu saja dan sedikit jumlahnya. Seluruh masyarakat harus diikutsertakan dalam tugas nasional ini. Bagaimana masyarakat akan menghargai/menyukai apalagi mengembangkannya jika tidak paham musik tradisi yang didengar?

Ilmu/pengetahuan musik tradisi yang dimaksud adalah: Sejarah, Instrumentasi dan Organologi-nya, teori musik (irama, tangga nada, dsb.), Tokoh dan contoh karya, interpretasi estetika dan fungsi musik tersebut, dan sebagainya.

Informasi seperti inilah yang dibutuhkan masyarakat untuk mengapresiasi nilai budaya sendiri. Target dari informasi ini harus diperluas dari dosen ke mahasiswanya di kampus menjadi pengetahuan-pengetahuan yang bersifat umum kepada masyarakat luas.

Jangan lupa, sebelum sampai ke permasalahan ‘mengedukasi masyarakat’, materi edukasi musik tradisi ini pun belum juga lengkap dan belum memiliki struktur yang kuat.

Budaya Indonesia terhitung dari Sabang sampai Merauke, bukan hanya Jawa, Sunda, Batak atau Papua dan yang lain-lain. Sejumlah ini jugalah materi yang harus dilengkapi.

Gagasan Pelestarian Musik

Sering juga kita mengesampingkan tahapan yang justeru harus diutamakan.

Pertama, kita harus memperkuat identitas musik tradisi dengan pembuktian sejarah. Ini penting untuk mengklasifikasikan musik tradisi yang murni berasal dari Indonesia dan musik yang mendapatkan pengaruh-pengaruh budaya asing seperti Eropa, India, Arab dan China.

Setelah itu kita harus membuat standar musik tersebut melalui teori musik. Ini penting untuk proses pengajaran dan pengembangan musik tradisi.

Singkat cerita, setelah semua materinya lengkap, kita harus memiliki agenda tetap memainkan musik-musik tradisi dan mengembangkannya dan mempromosikan karya-karya musik tradisi kepada masyarakat lokal dan publik Internasional.

Segudang Halang Rintang

Faktor ekonomi yang lemah, masyarakat yang tidak perduli, generasi muda yang lebih menyukai budaya luar, pendidikan musik yang tidak maksimal, media yang tidak berpihak, terpusatnya seni tradisi pada satu-dua daerah saja, pemerintah yang terlalu sibuk untuk membantu masyarakat seni, kurangnya usaha dari para seniman dan kurangnya jumlah seniman musik tradisi, program-program seni budaya yang tidak bermanfaat banyak dan lain-lain, dan lain-lain.

Semua masalah ada jalan keluar, begitu nasihat orang tua kita. . tapi semua permasalahan ini bukan pekerjaan satu-dua orang, satu-dua grup, melainkan permasalahan semua pihak, ini masalah Nasional.

Masalahnya lagi, insan musik tradisi sering terjebak dengan pembicaraan seputar permasalahan, dengan sedikit aksi untuk memulai solusi.

**

Tanpa bermaksud untuk menyakiti hati, ijinkan kami menyinggung ego semua pihak.. Apa hebatnya musik tradisi kita, Indonesia? Kerahkan seluruh kemampuan Anda untuk menyatakannya.

Maju terus musik Indonesia! Maju terus seni musik tradisi Indonesia!

Leave a comment